
Kantor berita.co.id (Slawi), Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Slawi, pada hari Sabtu, 1 Juli 2023 merayakan Idul Adha 1444 Hijriyah.
Hari Raya yang diperingati oleh umat Islam dan sangat identik dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing dan domba.
Perayaan yang ber tema : IBN BERKURBAN – Pengurbanan Adalah Sikap Dasar Ketauhidan Kita, menjadi landasan bagi keluarga IBN dalam melaksanakan kurban.
Selaku Ketua Panitia, H. Itmam Aulia Rakhman, Lc, M.Si, menjelaskan, Dalam tradisi Islam, hari raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijjah, atau 70 hari setelah Idul Fitri, disebut sebagai Hari Raya Besar. Jadi meski penyembelihan hewan tidak dilakukan tepat pada hari Raya Idul Adha pada Kamis (29/06/2023) kemarin, hal ini tetap dibenarkan.

“Penyembelihan hewan kurban tidak harus tepat pada Idul Adha. Ada hari yang disebut hari Tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijjah. Tiga (3) hari setelah Idul Adha, masih diberi kesempatan bagi umat Islam untuk berkurban” ujar Itman.
Sesuai dengan tema yang diusung dalam berkorban, dosen IBN melakukan dengan ketauhidan.
Terkumpul hewan kurban kambing dan sapi yang siap disembelih. Daging tersebut akan dibagikan untuk masyarakat di tempat Lapangan Parkir IBN.
Pembagian selain dilapangan, ada juga yang dibagikan secara khusus untuk masyarakat RT 05 RW 02 Kelurahan Procot. Daging kurban dibagikan oleh pengurus wilayah setempat.
“Mewakili masyarakat RT 05, RW 02 Kelurahan Procot, saya mengucapkan terima kasih atas empati dan kepedulian IBN yang memberi daging kurban. Hal ini merupakan bentuk kepedulian nyata untuk sesama” ungkap Chen Chang Yang, selaku sekretaris RT 05, RW 02 Kelurahan Procot. Slawi, Kabupaten Tegal.
Penuturan salah satu dosen IBN Dr Zaki Mubarok, M.Si, mengatakan, hewan yang dikurbankan oleh keluarga, sepertiganya dikonsumsi oleh keluarga yang berkurban. Selebihnya dibagikan kepada orang lain sebanyak 1 kg. Biasanya dibagi kepada tetangga terdekat secara merata. Namun dalam pembagian tetap melihat aturannya. Skala prioritas penerima adalah mereka yang benar benar membutuhkan. Seperti para fakir dan orang-orang miskin.

“Aturan pembagian daging kurban urutan pertama sebagai skala priorotas adalah para fakir dan orang miskin. Kalaupun sekarang ini pembagian daging kurban ditempat tempat tertentu di bagi secara merata, harus tetap mengedepankan skala prioritas tadi” pungkas Zaki.
Adapun para dosen IBN yang berkurban adalah : H. Moh. Edi Utomo bin H. Ismail, Hj. Nina Ristiyani Putri binti H Muhyiddin, Usluki Sabila Dini binti Moh. Edi Utomo, A. Ulil Albab nin Moh. Edi Utomo, Moh. Haidar Rahman bin Moh. Edi Utomo, Zaki Mubarok bin Zaenal Arifin, Mohammad Koidin bin Sakmas serta Saepudin bin Rato. (K.R.T)